RSS

FILSAFAT ISLAM

BASEL :

Oleh : AMRAN JAYA

  am

JUDUL

FILASAFAT ISLAM WILAYAH BARAT

“ PEMIKIRAN IBN RUSYD DAN IBN KHALDUN “

A. PERJALAN HIDUP IBN RUSYD

Dunia barat ( eropa ) pantas berterimakasih pada Ibn Rusyd,sebab melalui pemikiran dan karyanyalah Eropa melek peradaban.” Suka atau tidak,filosofi Cordova dan mahagurunya,Ibn Rusyd,telah menembus sampai ke univesitas Paris,” tulis Ernest Barker dalam Legacy of Islam.

Dilahirkan pada 1126 M di Cardova ( spanyol – red) Ibn Rusyd bernama lengkap Abu walid Muhammad ibn Ahmad ibn Muhammad ibn Rusyd.dibarat,ia dikenal sebagai Averrous.keluarganya dikenal memberikan perhatian dan apresiasi besar pada ilmu pengetahuan dan tergolong masyur di koto Cordova.

Itu yang membuat Rusyd kecil haus ilmu dan menunjukkan talen serta kejeniuasan yang luar biasa sejak masa kanaknya.sementara,ayah dan kakeknya pernah menjadi kepala pengadilan di Andalusia.bakat ini pula yang menurun kepada Rusyd,ketika ia diamanati menjabat sebagai qadi ( hakim ) di Sevilla ( spanyol ) dan sebagai qadi al-qudaad ( hakim agung ) di Cardova.

Tak seperti anak-anak seusianya,masa kecil Rusyd dihabiskan untuk belajar berbagai disiplin ilmu : Al-qur’an,tafsir,hadits,fiqih,serta mendalami ilmu-ilmu eksakta seperti matematika,astronomi,logika,filsafat dan kedokteran.

Itu sebabnya,ibn Rusyd dikenal sebagai ahli berbagai ilmu pengetahuan.sebagai qadi al-qudaad,ia dekat dengan para amir (penguasa) Dinasti Al-Muwahhidun yang memerintah saat itu,khususnya dengan Abu Yusuf Yakqub al Mansur,Amir dinasti ketiga Muwahhidun.

Pada saat terjadi peperangan antara Sultan Abu Yusuf dengan kaum Kristen,sultan sangat mengharapkan dorongan dari para ulama dan fuqaha.namun pada saat itu ibn Rusyd mendapat fitnahan dari beberapa kalangan ulama yang tidak suka dengannya,karena ajaran filsafatnya,berupaya menyingkirkan ibn Rusyd dengan cara memfitnah bahwa dia telah menyebar ajaran filsafat yang menyimpang dari ajaran Islam.atas tuduhan itu,Rusyd diasingkan ke suatu tempat bernama Lucena.tak hanya itu,karya-karyanya menyangkut filsafah dibakar dan diharamkan mempelajarinya.

Sejak saat itu,filsafat tak lagi mendapat tempat dan berkembang di dunia Islam.namun beberapa tahun kemudian,Amir Al Mansur memaafkan dan membebaskannya.Ia lalu pergi ke Maroko dan menghabiskan usia hidupnya di Negeri tanduk Afrika Utara ini hingga wafatnya pada 1198 M.dalam usia 72 tahun

Di Negara-negara Eropa,Ibn Rusyd terkenal juga namanya dengan Explainer (al-Syariah ) atau juru tafsir,karena ia seorang penafsir filsafat Aristoteles abad ke II M.Ibn Rusyd juga membuat tiga buah komentar (tafsir)untuk buku-buku Aristoteles,yaitu kecil,pertengahan,dan besar ( al-asqhahar,al-ausath,dan akbar ) yang dinamakan paraphase oleh ahli sejarah modern.sebagian besar dari komentar ini telah diterjemahkan dalam bahasa latin dan yahudi.

Dalam komentar besar ia menulis seluruh kata dalam stgirite dengan tulisan Arab.pada akhir kutipan dituliskannya tafsiran (the commentary )dalam komentar menengah dibuatnya kutipan-kutipan dengan istilah magister,maksudnya adalah Aristoteles.dalam komentar kecil ia membebaskan dirinya dari Aristoteles.dan menunjukan dirinya telah matang dalam berfilsafat.disini ia membuat parapashe atau resume yang dalam bahasa Arab disebut Talkhis.

B. POKOK PEMIKRAN IBN RUSYD

1. Agama dan Filsafat

Menurut Ibn Rusyd,syara’tidak bertentangan dengan filsafat,karena filsafat itu pada hakikatnya tidak lebih daripada bernalar tentang alam ini sebagai dalil adanya Pencipta.dalam hal ini syara’pun telah mewajibkan manusia untuk menggunakan akalnya.firman Allah dalam QS.Al-A’raf 185: “ apakah mereka tidak memikirkan (bernalar ) tentang kerajaan langit dan bumi serta sesuatu yang diciptakan Allah “dan dalam ayat lain Allah juga berfirman : “ Hendaklah kamu beri’tibar (mengambil ibarat) wahai orang-orang yang mempunyai pikiran (QS.al-Hasyr : 2 ).

bernalar dan beri’tibar seperti yang tersebut dalam dua ayat diatas hanya dimungkinkan dengan menggunakan qiyas akali (syllogisme ) karena yang dimaksud dengan I’tibar itu tidak lain dari mengambil sesuatu yang belum diketahui dari apa yang telah diketahui (istinbath al-majhu minal ma’lum ) upaya ini disebut kias.

Dengan demikian,bernalar dengan qias akali tentang alam nyata ini adalah wajib.demikian pula dengan nalar falsafi.jika qias fiqih didasarkan pada istinbath dari kedua ayat di atas,maka lebih utama dan wajar jika qias akali diidtinbathkan dari ayat tersebut untuk mengenal Allah.

2. Metafisika

1. Dalil Wujud Allah

Untuk membuktikan adanya Allah,ibn Rusyd mengemukakan tiga dalil yang dipandangnya sesuai,tidak saja bagi orang awam,melainkan juga bagi para filosof.

a. Dalil ‘Inayah ( Pemeliharaan )

Dalil Inayah ini berpijak pada tujuan segala sesuatu dalam kaitan dengan manusia.artinya segala yang ada ini denngan tujuan kelangsungan hidup manusia.pertama,segala yang ada ini sesuai dengan wujud manusia.kedua,kesesuaian ini bukanlah terjadi secara kebetulan,tetapi memang sengaja diciptakan sedemikian rupa oleh Allah Swt.dan yang terakhir,semua anggota badan diciptakan sesuai dengan kebutuhan manusia.oleh karena itu,siapa saja yang hendak mengenal Tuhan wajib mempelajari kegunaan segala yang ada di Alam ini.

b. Dalil ikhtirrik (Penciptaa)

Dalil ini didasarkan pada fenomena ciptaan segala makhluk ini,seperti ciptaan kehidupan pada benda mati dan berbagai jenis hewan,tumbuh-tumbuhan dan sebagainya.

c. Dalil Mauharrik ( gerak )

Dalil ini menjelaskan bahwa gerak ini tidak tetap pada suatu keadaan,tetapi selalu berubah-ubah.dan segala jenis gerak berakhir kepada gerak pada ruang,dan gerak pada ruang berakhir pada yang bergerak dari zat-nya dengan sebab penggerak pertama yang tidak bergerak sama sekali,baik pada zat maupun pada sifat-nya.Dari karena ada yang bergerak,yakni alam ini,maka tentunya ada penggeraknya,dan penggerak ini harus Qadim lagi Azali karena jika tidak demikian,ia tidak sebagai yang awal.penggerak pertama yang azali ini adalah Allah Swt.

2. Sifat-sifat Allah

Pemikiran ibn Rusyd tentang sifat-sifat Allah berfijak pada perbedaan alam ghaib dengan alam realita.Untuk mengenal sifat-sifat Allah,kita harus menggunakan dua cara yaitu tasybih dan tanzih (penyamaan dan pengangkatan 0.cara pertama digunakan dalam menetapkan beberapa sifat positif (ijabiyah) kepada Allah,yakni sifat-sifat yang dipandang sebagai kesempurnaan bagi makhluk-nya.sedangkan cara kedua ialah dengan mengakui adanya perbedaan Allah dengan makhluk-ny dari sisi kekurangan.

3. Manusia

Menurut ibn Rusyd,manusia itu terdiri dari dua unsur,yaitu materi dan forma.jasad adalah materi dan jiwa adalah forma.ia membuat definisi jiwa sebagai “ kesempurnaan awal bagi jisim alami yang organis “.jazad yang terdiri daari empat anasi itu,kedudukannya tidak lebih sebagai alat bagi jiwa dalam mencapai maksudny.Bagi jazad,jiwa itu merupakan kesempurnaan pertama yang membuatnya dapat hidup dan berfungsi.dengan demikian jiwa akan memperoleh kesempurnaan-kesempurnaan lain melalui alat atau rongga bada.lima jenis pembagian jiwa menurut Ibn Rusyd,yaitu :

a. Jiwa Nabati ( an-Nafs Nabati )

Jiwa ini merupakan kesempurnaan jism dari segi makan,tumbuh,dan melahirkan.

b. Jiwa Perasa ( an-Nafs al-Hassasah )

Jiwa ini hanya terdapat pada hewan dengan lima daya yang disebut panca indra,yaitu peraba (al-lams ),pengecap (al-dzuq),Pencium,Penglihat dan indra Pendengar.

c. Jiwa khayal ( an-Nafs Mukhtahaiyyalah )

Jiwa ini merupakan daya yang menahan dalam dirinya apa yang diindrawi setelah ia hilang dari pengamatan.Proses ini lebih sempurna pada saat indra dalam keadaan pasif,seperti tidur.

d. Jiwa berfikir (an-Nafs Nathtiqah)

Jiwa ini adalah daya yang mengetahui makna-makna yang abstrak,terlepas dari kaitan materi,jiwa ini hanya terdapat pada manusia.

e. Jiwa kecendrungan ( an-Nafs an-Nuzu’iyah )

Jiwa ini adalah yang membuat hewan dan manusia cendrung kepada yang disenangi dan menjauhkan diri dari yang menyakiti.

Hal lain yang tidak lepas dari sosok Ibn Rusyd adalah,ketika polimik hebat antara dia dengan Al-Ghazali.ketidak sepakatan Al-Ghazali terhadap filsafat (hingga mengkafirkan Ibn Rusyd ) ia tuangkan dalam buku berjudul Tahafutul Falasifah (kerancuan fasafat ).Rusyd membalas dengan menulis Tahafutut Tahaafut (kerancuan dari kerancuan ).

Polimik hebat keduanya misalnya dalam masalah bangkitnya kembali manusia setelah meninggal.menurut Rusyd,pembangkitan yang di maksud kaum filsuf adalah pembangkitan ruhy,bukan jasmani.pandangan ini berakar dari filsafat mereka tentang jiwa.bagi Rusyd,juga kaum filosof lainnya,yang penting bagi manusia adalah jiwanya.Kebahagiaan dan ketenangan hakiki adalah kebahagian jiwa.sedaang bagi Ghazali,kebangkitan kembali manusia tak hanya ruh,tetapi juga jasmaniah.

Ibn Rusyd juga mengajari kita bagaimana membangun rules of dialoge,dalam kaitan memahami ‘orang lai’ di luar kita.teorinya ini ia dasarkan pada tiga prinsip epistemologis,yaitu :

1. Pertama,keharusan untuk memahami’yang lain’ dalam sistem referensinya sendiri.dalam kasus ini,terlihat dari penerapan metode aksiomatik dalam menafsirkan diskursus filosofis ilmu-ilmu yunani.

2. Kedua,dalam kaaitan relasi kita dengan barat,adalah prinsip menciptakan kembali hubungan yang subur antara dua kutub dengan mengedepankan hak untuk berbeda.Ibn Rusyd membela pendapat bahwa tidak ada kontradiksi antara kebenaran agama dan filsafat,tetapi terjadi harmoni di antara keduanya.harmoni tidak berarti sama dan identik.karena itu,hak untuk berbeda harus dihargai.

3. Ketiaga,mengembangkan sikap toleransi.ibn Rusyd menolak cara-cara Al-Ghazali menguliti para filosof tidak dengan tujuan mencari kebenaran.”tujuan saya”,kata Al-Ghazali “ adalah mempertanyakan tesis mereka dan saya berhasil.”Ibn Rusyd menjawab”,ini tidak swajarnya dilakukan oleh terpelajar karena tujuan orang terpelajar tak lain adalah mencari kebenaran dan bukan menyebarkan keraguan”.

Terlepas dari perbefdaan itu,betapapun Ibn Rusyd telah mengajarkan kita prinsip dan nilai-nilai beragama yang rasional,toleran,dan ramah.pengalaman dan pelajaran yang baik di masa lalu itu pula yang pernah mengantarkan kejayaan Islam di abad pertengahan.

C. PENGARUH IBN RUSYD DI DUNIA BARAT

Pemikiran dan karya-karya Ibn Rusyd sampai ke dunia Barat melalui Emest Renan,seorang penulis dan sejarawan asal Perancis.Renan,penulis biografi Rusyd berjudul Averroes et j’averroisme mengatakan,filosof Rusyd telah menulis lebih dari 20 ribu halaman dalam berbagai disiplin Ilmu.

Apresiasi dunia Barat yang demikian besar terhadap karya Rusyd,kata Alfred Gillaume dalam”warisan islam “ menjadikan Rusyd lebih menjadi milik Ero[a dari pada milik Timur.”Averroisme tetap merupakan faktor yang dalam pemikiran Eropa sampai kelahiran ilmu pengetahuan Aksperimental modern,”tulis Gillaume”.

Ibn Rusyd adalah seorang rasionalis,dan menyatakan berhak menundukan segala sesuatu kepada pertimbangan akal.kecuali dogma-dogma keimanan yang diwahyukan.tetapi ia bukanlah free thinker,atau seorang tak beriman.”tulis philip K.Hitti “.

Setelah Averroes wafat pada tahun 1198 M,pengaruhnya muncul di kalangan filosf Barat,dan setelah tahun 1200 M,tulisan –tulisan filosof Yunani pun tidak tumbuh di kalangan filosaf Islam,tetapi juga berkembang di Barat.filsafat Ibn rusyd baru mendapat pengikut dalam lingkungan Yahudi pada masa Mozes Maimnides ( 1135-1204 ),dan dia inilah yang membuka jalan terhadap pemikiran yunani.

Masyarakat yahudi yang berada di belahan utara pegunungan Pyrences tidak mampu berbahasa Arab,oleh karena itu pada akhirnya karya-karya ibn Rusyd diterjemahkan kedalam bahasa ibrani oleh keluarga Bentibbon.

D. IBNU KHALDUN dan PEMIKIRANNYA

TENTANG FILSAFAT PENDIDIKAN

A. BIOGRAF DAN KARYA IBN KHALDUN

Ibn Khaldun,nama lengkapnya adalah Abdurrahman Zaid bin Khaldun,lahir di Tunasia pada tanggal 1 Ramadhan 732 H,bertepatan dengan tanggal 27 Mei 1332 M.nama kecilnya adalah Abdurrahman,sedangkan Abu Zaid adalah nama panggilan keluarga,karena dihubungkan dengan anaknya yang sulung,Waiuddin adalah kehormatan dan kebesaran yang dianugerahkan oleh raja Mesir sewaktu ia diangkat menjadi ketua pengadilan di Mesir.

Adapun asal-usul ibn khaldun menurut Ibn Hazm ulama Andalusia yang wafat tahun 457 H/1065 M,disebut bahwa : keluarga Ibn Khaldun berasal dari Hadramaut di Yaman,dan kalau ditelusuri silsilahnya sampai kepada sahabat Rasulullah yang terkenal meriwayatkan kurang lebih 70 hadits dari Rasulullah,yaitu Wail bin Hujr.Nenek moyang Ibn Khaldun adalah Khalid bin Usman,masuk Andalusia (spanyol ) bersama-sama para penakluk berkebangsaan Arab sekitar abad ke VII M.karena tertarik oleh kemenangan-kemenangan yang dicapai oleh tentara Islam.ia menetap di Camona,suatu kota kecil yang terletak ditengah-tengah antara tiga kota yaitu Cordova,Granada dan Seville,yang dikemudian hari kota ini menjadi pusat kebudayaan Islam di Andalusia.

Pada abad ke VII M,anak cucu Khaldun pindah ke Sevilla yang pada masa pemerintahan Amir Abdullah Ibnu Muhammad dari Bani Umayyah ( 274-300 H) Andalusia dalam suasana perpecahan dan perebutan kekuasaan dan yang paling parah adalah Sevilla.dalam suasana seperti itu anak cucu Khaldun yang bernama Kuraib mengadakan pemberontakan bersama Umayyah Ibn Abdul Ghofir,dia berhasil merebut kekuasaan dan mendirikan pemmerintahan (sebagai Amir ) di Sevilla.akan tetapi karena kekejaman dan kekerasannya dia tidak disenangi rekyat dan akhirnya meninggal terbunuh pada tahun 899 H.

Banu Khaldun tetap tinggal di Sevilla selama pemerintahan Umayyah dengan tidak mengambil peranan yang berarti sehingga datangnya pemerintahan raja-raja kecil ( al-Thowalif ) dan Sevilla berada dalam kekuasaan Ibnu Abbad.Pada masa itulah bintang Banu Khaldun meningkat lagi sampai pada pemerintahan Al-Muwahidun.

B. KARYA-KARYA IBNU KHALDUN

Ibn Khaldun terkenal sebagai olmuwan besar adalah karena karyanya “ Muqadimah “ rasnya memang aneh ia terkenal justru karena Muqadimahnya bukan karena karya yang pokok ( al-‘Ibar ),namun pengantar al-‘Ibarnyalah yang telah membuat namanya diagung-agungkan dalam sejarah intelektualisme.karya munomentalnya itu telah membuat para sarjana baik di Barat maupun di Timur begitu mengagumina.Sampai-sampai windellband dalam filsafat sejarahnya menyebutnya sebagai “ Tokoh ajaib yang Sama sekali lepas,baik dari masa lampau maupun masa yang akan datang.”

Sebenarnya Ibn Khaldun sudah memulai kariernya dalam bidang tulis menulis semenjak masa mudanya,ttkala ia ia masih menuntut Ilmu pengetahuan,dan kemudian dilanjutkan ketika ia aktif dalam dunia Politik dan pemerintahan.Adapun hasil karyanya yang terkenal diantaranya adalah :

1. Kitab Muqadimah,yang merupakan buku pertama dari kitab al-‘ibar,yang terdiri dari bagian muqadimah (pengntar ).Buku pengantar yang panjang inilah yang merupakan inti dari seluruh persoalan ,dan buku tersebut pulalah yang mengangkat nama Ibn Khaldun menjadi begitu harum.Adapun tema Muqaddimah ini adalah gejala-gejala sosial dan sejarahnya.

2. Kitab al-‘Ibar,wa Diwan al-Mubtada’wa al-khabar,fi ayyam al-‘arab wa al ‘ajm wa al-Barbar,waman Asharuhum min dziwi as-Sulthani al-akbar.( Kitab pelajaran dan Arsip sejarah zaman permulaan dan zaman Akhir yang mencakup peristiwa Politik mengenai orang-orang arab,Non Arab,dan Barbar,serta raja-raja besar yang semasa dengan mereka),yang kemudia terkenal dengan kitab ‘ Ibar,yang terdiri dari tiga buku :

a. Kitab Muqadimah,atau Jilid Pertama yang berisi tentang Masyarakat dan ciri-cirinya yang hakiki,yaitu Pemerintahan,kekuasaan,pencaharian,penghidupan,keahlian dan Ilmu pengetahuan dengan segala sebab dan alasannya.

b. Buku kedua terdiri dari empat Jilid,yaitu jilit kedua,ketiga,keempat,dan kelima menguraikan tentang sejarah bangsa Arab,generasi-generasi mereka serta dinasti-dinasti mereka.disamping itu juga mengandung ulasan tentang bangsa terkenal dena Negara yang sezaman dengan mereka,seperti bangsa syiriah,Persia,Yahudi (Israel),Yunani,Romawi,Turki,dan franka (orang-orang Eropa).

c. Buku ketiga terdiri dari dua Jilid yaitu Jilid keenam,julid ketujuh,yang berisi tentang sejarah bahasa Barbar dan Zanata yang merupakan bagian dari meraka,khususnya kerajaan dan Negara-negara Maqhribi (Afrika Utara).

3. Kitab al-Ta’rif bi Ibn Khaldun wa Rihlatuhu Syarqo wa Gharban atau disebut al-Ta’rif,dan oleh orang-orang Barat disebut dengan Autobiografinya secara sistematis denngan menggunakan metode ilmiah,karena terpisah dalam bab-bab,tapi saling berhubungan antara satu dengan yang lain.

C. PEMIKIRAN IBNU KHALDUN TENTANG FILSAFAT PENDIDIKAN

1. Pengertian dan tujuan Pendidikan menurut Ibnu Khaldun.

Menurut Ibnu Khaldun bahwa Pendidikan bukanlah suatu aktivitas yang semata-mata bersifat pemikiran dan perenungan yang jauh dari asfek-asfek pragmatis didalam kehidupan,akan tetapi Ilmu dan Pendidikan merupakan gejala konklusif yang lahir dari terbentuknya masyarakat dan perkembangannya dalam tahapan kebudayaan.menurutnya bahwa ilmu dan pendidikan tidak lain merupakan gejala sosial yang menjadi ciri khas jenis insani.

Didalam Muqaddimahnya ibnu Khaldun mengatakan : Barangsiapa tidak terdidik oleh orang tuanya,maka akan terdidik oleh Zaman,maksudnya barang siapa memperoleh tata krama yang dibutuhkan sehubungan pergaulan bersama melalui mereka yang mencakup guru-guru dan para sesepuh.Dan dia mencapai kesempurnaan bentunya melalui Ilmu Pengetahuan yang dicari melalui organ tubuhnya sendiri.setlah manusia mencapai eksentesinya,dia siap menerima apa yang dibawa para Nabi dan mengamalkannya demi akhiratnya.Maka dia selalu berfikir tentang semuanya.Dari pikiran ini tercipta berbagai Ilmu pengetahuan dan keahlian-keahlian.kemudian manusia ingin mencapai apa yang menjadi tuntutan wataknya,yaitu ingin mengetahui segala sesuatu,lalu dia mencari orang yang lebih dulu memeliki ilmu atau kelebihan.setalah itu pikiran dan pandangannya dicurahkan pada hakekat kebenaran satu demi satu serta memperhatikan peristiwa-peristiwa yang dialaminya yang berguna bagi esensinya.Akhirnya dia menjadi terlatih sehingga pengajaran terhadap gejala hakekat menjadi suatu kebiasan (malakah) baginya.Ketika itu ilmunya menjadi suatu ilmu sepesial,dan dari sinilah timbul pengajaran.Inilah yang oleh Ibnu Khaldun dikatakan bahwa ilmu pengetahuan merupakan hal yang alami didalam peradaban manusia.

Adapun tujuan pendidikan menurut Ibnu Khaldun,bahwa didalam Muqaddimahnya ia tidak merumuskan tujuan pendidikan secara jelas,akan tetapai dari uraian tersirat,dapat diketahui tujuan yang seharusnya didalam pendidikan.Dalam hal ini al-Toumy mencoba menganalisa isi Muqaddimahnya dan ditemukan beberapa tujuan pendidikan yang hendak dicapai.Dijelaskan menurutnya ada enam tujuan yang hendak dicapai melalui pendidikan,antara lain :

1. Menyiapkan seorang dari segi keagamaan,yaitu dengan mengajarkan ayair-syair agama menurut al-Qur’an dan Hadits Nabi sebab dengan jalan itu potensi iman itu diperkuat,sebagaimana dengan potensi-potensi lain yang jika mendarah daging ia seakan-akan menjadi fithrah.

2. Menyiapkan seseorang dari segi akhlak.Hal ini sesuai pula dengan apa yang dikatakan Muhammad AR,bahwa hakekat pendidikan menurut Islam sesungguhnya adalah menumbuhkan dan membentuk kepribadian manusia yang sempurna melalui budi luhur dan akhlak mulia.

3. Menyiapkan seseorang dari segi kemasyarakatan atau sosial.

4. Menyiapkan sesorang dari segi Vokasional atau pekerjaan.ditegaskannya tentang pentingnya pekerjaan sepanjang umur manusia,sedang pengajaran atau pendidikan menurutnya termasuk di antara ketrampilan-ketrampilam itu.

5. Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran,sebab dengan pemikiran seseorang dapat memegang berbagai pekerjaan atau ketrampilan tertentu.

6. Menyiapkan seseorang dari segi kesenian,di sini termasuk musik,syair,khat,seni bina dan lain-lain.

Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan bukan hanya bertujuan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan akan tetapi juga untuk mendapatkan keahlian.Dia telah memberikan porsi yang sama antara apa yang akan dicapai dalam urusan ikrowi dan duniawi,karena baginya pendidikan adalah jalan untuk memperoleh rizki.Maka atas dasar itulah ibnu Khaldun beranggapan bahwa targrt pendidikan adalah memberikan kesempatan kepada pikiran utnuk aktif dan bekerja,karena dia memandang akitvitas ini sangat penting bagi terbentunya pikiran dan kematangan individu.karena kematangan berfikir adalah alat kemajuan ilmu industri dan sistem sosial.

Dari rumusan yang ingin dicvapai Ibnu Khaldun menganut prinsip keseimbangan.Dia ingin anak didik mencapai kebahagian dunia dan sekaligus Ukhrowinya kelak.Berangkat dari pengamatan terhadap rumusan tujuan pendidikan yang ingin dicapai Ibnu Khalsun ,secara jelas kita dapat melihat bahwa ciri khas pendidikan Islam yaitu sifat Moral regilius nampak jelas dalam tujuan pendidikannya.Dengan tanpa mengabikan masalah-masalah duniawi.sehingga secara umum dapat kita katakan bahwa pendapat ibnu Khaldun tentang pendidikan telah sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan Islam yankni aspirasi yang bernafas agama dan moral.

E. KESIMPULAN

Tentang Filsafat Pendidikan dalam pandangan Ibnu Khaldun ada beberapa hal yang menurut hemat kami perlu mendapat perhatian.

Yakni bahwa sebagai ilmuan yang juga sejarawan Ibnu Khaldun telah banyak turut mewarnai pemikiran-pemikiran tentang pendidikan.dia telah mencanangkan dasar-dasar dan sistem pendidikan yang patut diteladani baik di masa lalu maupun masa sekarang.dari segi metode,materi,maupun kurikulum yang ditawarkan secara keseluruhan pantas untuk dikaji dan dicermati.Walaupun didalam menuangkan tentang pandangannya terhadap filsafat pendidikan Ibnu Khaldun hanya mengemukakan secara garis basar,namun harus diakui bahwa sumbangannya terhadap proses pendidikan cukuplah besar.Dia telah menyajikan pandangan-pandangannya dalam bentuk orientasi umum,sehingga dia mengatakan bahwa aktifitas pendidikan bukan semata-mata bersifat pemikiran dan perenungan.akan tetapi ia merupakan gejala sosial yang menjadi ciri khas jenis insani.dan karenanya ia harus dinikmati oleh setiap makhluk sosial yang bernama manusia.karena orientasi pendidikan menurutnya adalah bagaimana bisa hidup bermasyarakat.

Sementarai ti ibnu Khaldun melihat bahwa penguasaan terhadap bahasa nerupakan prasyarat bagi keberhasilan suatu pendidikan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

By,Amran Jaya ( Teacher PIE SDN 6 Toboali )
amKODE ETIK GURU INDONESIA
Guru Indonesia menyadari, bahwa pendidikan adalah bidang pengabdian terhadap Tuhan Yang Maha Esa,Bangsa, dan negara, serta kemanusiaan pada umumnya.
Guru Indonesia yang berjiwa Pancasila dan setia pada.Undang-undang Dasar 1945, turut bertanggungjawab atas terwujdunya cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Republik
Indonesia 17 Agustus 1945. Oleh sebab itu, Guru Indonesia terpanggil untuk menunaikan karyanya dengan mendominasi dasar-dasar sebagai berikut:
                1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk
            manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila.
                2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional.
                3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta
                    didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan 
                    pembinaan.
                4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang
                    menunjang berhasilnya proses belajar- mengajar.
               5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid
                   dan masyarakat di sekitarnya untuk membina peran serta
                   dan rasa tanggungjawab bersama terhadap pendidikan.
               6. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan
                   dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya.
               7. Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat
                   kekeluargaan, dan kesetiakawanan sosial.
               8. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan
                    mutu organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan
                   pengabdian.
               9. Guru melaksanakan segala kebijakan Pemerintah dalam
                   bidang pendidikan.
(Sumber: Kongres Guru ke XVI, 1989 di Jakarta).

amAKHLAK DAN RAGAMNYA
oleh : Amran Jaya
A. Definisi Akhlak
Secara bahasa berasal dari akar kata ( اﶈﻼﻖ ) yaitu gerakan dan Sikap lahiriyah yang dapat diketahui dengan dengan indera penglihat,dan juga berasal dari ( اﻟﺨﻼﻖ ) yaitu perangai dan sikap mental yang Dapat diketahui dengan bashiroh ( mata hati ).
Secara istilah akhlak ialah sifat-sifat,perangai atau tabiat sese-
Orang dalam bergaul dengan orang lain atau dalam bermasyarakat.
Sedangkan menurut imam Al-Ghazali yaitu :
Akhlak ialah suatu bentuk (naluri asli) dalam jiwa seseorang manusia Yang dapat melahirkan suatu tindakan dan kelakuan dengan mudah Dan spontan tanpa reka pikiran “.
B. Jenis-Jenis Akhlak
1. Akhlak Hasanah/Mahmudah/Karimah
Yaitu akhlak yang terpuji,seperti : pemaaf,penyantun,
Dermawan,sabar,rahmat( Kasih sayang),lemah lembut dll.
Sandaran Akhlak Mahmudah,QS.Al-Ahzab : 21
Artinya : sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri
Teladan yang baik bagimu.
2. Akhlak sayyiah/Qobihah/Madzmumah.
Yaitu Akhlak yang tercelah,yang merupakan lawan dari Akhlak yang
Terpuji seperti : pendendam,kikir,berkeluh kesah,keras hati,pemarah
Dan lainnya.
Sandaran akhlak Madzmumah adalah Qs.Al-Baqarah : 6
Artinya :
“ sesungguhnya orang-orang kafir,sama saja bagi mereka,kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan,mereka tetap tidak akan beriman “.
C. KAITAN AKHLAK DENGAN ISTILAH ETIKA,MORAL,KESUSILAAN DAN KESOPAN
akhlak ialah seperangkat tata nilai yang bersifat samawi dan azali, yang mewarnai cara berfikir, bersikap dan bertindak seorang muslim terhadap alam lingkungannya.
Menurut Al-Ghazali :
Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripadanya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah, dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran lebih dahulu.
Moral adalah prinsip-prinsip yang berhubungan dengan benar atau salah, pengertian tentang perbedaan antara salah dan benar.
Akhlak umumnya disama artikan dengan arti kata budi pekerti, kesusilaan atau sopan santun dalam bahasa Indonesia, atau tidak berbeda pula dengan arti kata ethic (etika).
Dimana-mana setiap kesempatan dan situasional orang berbicara tentang etika. Memang etika ini menarik untuk dibicarakan, akan tetapi sulit untuk dipraktekkan. Etika adalah sistem daripada prinsip-prinsip moral tentang baik dan buruk. Baik dan buruk terhadap tindakan dan atau perilaku.
Ethics dapat berupa etika (etik), yaitu berasal dari dalam diri sendiri (hati nurani) yang timbul bukan karena keterpaksaan, akan tetapi didasarkan pada ethos dan esprit, jiwa dan semangat. Ethics dapat juga berupa etiket, yaitu berasal dari luar diri (menyenangkan orang lain), timbul karena rasa keterpaksaan didasarkan pada norma, kaidah dan ketentuan. Etika dapat juga berarti tata susila (kesusilaan) dan tata sopan santun (kesopanan) dalam pergaulan hidup sehari-hari baik dalam keluarga, masyarakat, pemerintahan, berbangsa dan bernegara. Dalam kelompok tertentu misalnya memiliki kode etik, rule of conduct, misalnya students of conduct, kode etik kedokteran, dan atau kode etik masing-masing sesuai dengan profesinya.
Kesusilaan adalah peraturan hidup yang berasal dari suara hati manusia. Kesusilaan mendorong manusia untuk kebaikan akhlaknya. Kesusilaan berasal dari ethos dan esprit yang ada dalam hati nurani. Sanksi yang melanggar kesusilaan adalah batin manusia itu sendiri seperti penyesalan, keresahan dan lain-lain.
Kesopanan adalah peraturan hidup yang timbul karena ingin menyenangkan orang lain, pihak luar, dalam pergaulan sehari-hari, bermasyarakat, berpemerintahan dan lain-lain. Kesopanan dasarnya adalah kepantasan, kepatutan, kebiasaan, kepedulian, kesenonohan yang berlaku dalam pergaulan (masyarakat, pemerintah, bangsa dan negara). Kesopanan dititik beratkan kepada sikap lahiriah setiap subyek pelakunya, demi ketertiban dan kehidupan masyarakat dalam pergaulan. Sanksi terhadap pelanggaran kesopanan adalah mendapat celaan di tengah-tengah masyarakat lingkungan dimana ia berada, misalnya dikucilkan dalam pergaulan.
Apabila kita berbicara tentang etika ini, maka akan kita temukan beberapa pengertian antara lain :
a. Etika : sistem daripada prinsip-prinsip moral, dapat juga berarti rules of conduct, kode sosial (social code), etika kehidupan. Dapat juga berarti ilmu pengetahuan tentang moral atau cabang filsafat.
b. Ethos (jiwa) : karakteristik dari masyarakat tertentu atau kebudayaan tertentu.
c. Esprit (semangat) : semangat d’corps, loyalitas dan cinta pada kesatuan, kelompok, masyarakat, pemerintah dan lain-lain.
d. Rule (ketentuan, peraturan) : ketentuan-ketentuan dalam kebiasaan pergaulan masyarakat yang memberi pedoman atau pengawasan atau kegiatan tentang benar dan salah.
e. Norma : merupakan standar, pola, patokan, ukuran, kriteria yang mantap dari masyarakat atau pemerintah.
f. Moral : prinsip-prinsip yang berhubungan dengan benar atau salah, pengertian tentang perbedaan antara salah dan benar.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS